Punuk Unta Yang Berguna


“Aku benci punukku!”

Unta tidak suka punuknya, punuk itu membuatnya tak bisa memakai baju-baju bagus, seperti teman-teman yang lain. Ia iri pada ular derik, yang tubuhnya dipenuhi corak indah. Sedangkan unta hanya memiliki bulu polos berwarna kecokelatan dan punuk yang mengerikan. Huhu, harus bagaimana ya?

Unta di Padang Pasir (Foto: Pixabay.com)
Unta berusaha menutupi punuknya dengan rangkaian bunga-bunga yang indah. Tapi, bunga-bunga itu tidak bertahan lama. Lama-kelamaan, satu-persatu bunga itu layu. Punuknya kembali terlihat. Unta menghela napas sedih.

Suatu hari, unta diajak piknik oleh Antelop, Rubah Fennec, dan Kijang Arab. Walaupun ragu, ia akhirnya ikut.

Saat ditengah jalan, teman-temannya kehausan. Akhirnya, mereka memutuskan mencari oase tapi tak juga ketemu. Anehnya, unta sama sekali tidak kehausan. Kok bisa, ya? Mereka kan sudah berjalan jauh.

“Wah, enak sekali jadi kamu! Kamu bisa menyimpan air dipunukmu. Sedangkan yang lain tidak. Ah, aku jadi iri!” ujar Rubah Fennec.

Unta tersipu. Oh iya, unta tidak kehausan karena ia menyimpan persediaan air dipunuknya. Ia jadi sadar akan kegunaan punuknya itu. Tak mengapa ia tak punya corak tubuh seindah ular derik, tapi punuknya bisa menyimpan persediaan air!

“Untung aku punya punuk!” gumam Unta.
Sekarang ia tak mengeluh lagi karena punya punuk, ia malah bangga.


Posting Komentar

0 Komentar