Mama di Mataku, Mama di Hatiku

Sosok Mama di hidupku, sangat penting. 
Karena ialah yang melahirkanku, dan merawatku. Ibuku, adalah seorang penulis buku anak dan remaja, ia cerewet.



Bawel sekali. Tapi aku tahu, ia cerewet karena ia sayang padaku. Ia selalu bangun pagi, dan menyiapkan sarapan untukku dan adikku. 

Mamaku, selalu mengajarkanku berbagai hal. Tentang bagaimana cara hidup di lingkungan masyarakat, dan tentang berbagai macam hal lainnya. 

Mengajakku, untuk menyukai buku. 
Mama suka membacakan aku buku cerita. Padahal, saat itu aku masih bayi. Tapi, gara-gara itu aku jadi cinta membaca. 

Dan saat aku besar, Mama mengajakku rajin untuk  mengisi buku harian. Aku diajak menulis keseharianku, seperti tentang kegiatan di sekolah, atau saat aku kesal pada teman atau adikku. 

Mama membimbingku untuk menulis cerita pendek. Juga mengajarkanku bagaimana mengedit cerita.


Ia juga  rajin mengirimkan karyaku ke majalah, penerbit buku, atau ikut lomba menulis. Alhamdulillah, karyaku akan terbit dalam bentuk buku. Aku bercita-cita menjadi penulis seperti Ibuku. 

Mamaku, adalah teman curhat terbaik. Aku bisa menceritakan seluruh isi hatiku, padanya. Tentang banyak hal, seperti cerita di sekolah, atau kejadian yang membuatku resah atau sedih. 

Mamaku,  juga seorang teman mengobrol yang paling menyenangkan. Aku bisa mengajaknya mengobrol tentang grup K-Pop seperti BlackPink atau Exo. Kami juga bisa menonton drama Korea Extra Ordinary atau Hotel De Luna, juga film Frozen bersama.

Mama seorang wanita yang sibuk. Meski begitu, ia selalu meluangkan waktu untukku. Menemaniku menonton bioskop, menulis, dan berbagai hal lainnya. 

Mama, wanita terhebat bagiku. Ia segalanya bagiku. Aku ingin sepertinya saat aku dewasa. Menjadi seorang orangtua yang baik.





Posting Komentar

0 Komentar