Halo, Namaku Nailah.
Sekarang
duduk di kelas 7 SMP. Hobiku menulis cerita dan berenang. Mestinya, aku sudah
masuk sekolah baru dan bertemu teman-teman baru tapi pandemi corona membuat
semua murid harus sekolah di rumah.
Ibu Lilis menceritakan apa yang dilakukan sekolahnya selama pandemi yaitu berusaha mengajar materi pelajaran daring dengan menyenangkan.
Selain itu, ada home visit oleh guru untuk setiap kelompok murid satu bulan sekali untuk mengajarkan materi yang susah. Jika ada yang tidak punya hp maka akan diajar secara langsung oleh bu guru, keren ya!
Ini buku karyaku dan Mama |
Anak terakhirnya, Raqila, bercerita ia senang bisa sekolah daring karena bisa sekolah sambil tidur-tiduran. Hahaha. Tapi, ia tidak senang sekolah daring karena tidak bisa membeli Mekdi sepulang sekolah seperti biasanya. Lucu, ya? Anak pertamanya, Kak Rafa, mengisi waktu dengan berbisnis kaos bersama teman-temannya.
Pembicara
selanjutnya adalah Kak Zahwa Diva Aulia, yang belajar pencak silat sejak kelas
usia 10 tahun atau kelas 5 SD. Menurut Kak Diva, belajar daring menuntut siswa
lebih mandiri. Tapi, belajar daring agak membosankan karena tidak ada teman.
Untuk menghilangkan bosan, Diva mencari hobi baru seperti memasak dan olahraga
di rumah.
Selama pandemi aku membaca banyak buku novel lho |
Menurutku, pelajaran daring lebih susah daripada sekolah biasa karena aku lebih gampang mengerti kalau diajarkan secara tatap muka. Aku harus mencari bahan lebih banyak di Google dan juga Youtube.
Karena
sedang pandemi dan tidak boleh keluar rumah kecuali untuk urusan darurat, aku
jadi bosan. Jadi, aku berusaha mencari kegiatan agar tidak bosan. Aku mengikuti
Kelas Menulis KPCI Online (Konferensi Penulis Cilik Indonesia). Kelas
menulisnya melalui Zoom seminggu sekali juga diberi tugas setiap kali
pertemuan.
Aku
juga mengikuti grup khusus untuk belajar Bahasa Inggris yang bernama Audio
Window. Di grup ini, aku dan peserta lainnya diwajibkan untuk mengobrol menggunakan Bahasa
Inggris. Biasanya, setiap hari admin grup akan memberikan tema obrolan. Lalu,
admin juga suka memberikan dua paragraf kata-kata berbahasa Inggris untuk dibaca
dengan voice note untuk membenarkan tata bahasa kita.
Rasanya menyenangkan sekolah daring, tapi kalau disuruh memilih aku pastinya lebih memilih untuk sekolah biasa. Lebih menyenangkan. Karena, bisa bertemu teman-teman di sekolah, mendengarkan pelajaran secara langsung, dan masih banyak lagi kelebihannya.
Semoga pandemi ini cepat berlalu sehingga aku bisa masuk sekolah dan akhirnya berkenalan langsung dengan teman-teman baruku di SMP.
23 Komentar
Halo Kak Nay, salam kenal. sukaaa banget ma anak yang suka nulis, lho. Tetep semangat belajar walo daring ya. Tetep merdeka belajar di rumah...
BalasHapusTetap semangat belajar ya Kak Nai, semoga saja pandemi ini lekas berakhir jadi bisa bertemu dengan teman-teman sekolah yang baru yaaa..
BalasHapusKak Nai sudaj smp ya, semoga pandemi lekas usai biar bebas sekolah lagi yaa, semangat
BalasHapusWah kak nai semangat nulis ya! Semoga pandemi cepat berakhir dan kak nai bisa sekolah seperti biasa lagi, ketemu temen-temen
BalasHapusMeskipun kangen temen2 tapi tetep harus semangat belajar ya kak. Untung di rumah banyak novel jd ga bosen deh ya
BalasHapusSalam kenal Nailah.... Kalau tante sih sbnrnya lebih menyukai sekolah tatap muka daripada sekolah daring. Xixixi.
BalasHapusTapi beruntung Naila ikut banyak kegiatan.. Kalau murid tante sih banyak yang pada mainan 🤣🤣🤣
Tetap semangat ya Kak Nay.. Salut banget lho pinter nulis cerita dan banyak baca. Semoga sekolah daringnya lancar selalu ya..
BalasHapusWah koleksi buku Nai banyak dan rapi banget, baca pun jadi nyaman. Semangat ya belajarnya, meski di rumah dulu tapi tetep kreatif.
BalasHapusKarena belajar daring, kita jadi banyak mengenal aplikasi buat belajar ya kak Nai. Google classroom dan zoom bukan hal asing lagi. Tetep semangat ya Kak Nai
BalasHapusKak Nai don't give up ya..semoga pandemi lekas usai dan bisa ketemu teman-teman lagi...semnagat belajar ya
BalasHapusKak Nai, terima kasih sharingnya ya. Nanti anak tante mampir-mapir ya baca blognya Kak Nai, merasa senasib juga nih sudah kangen sekolah.
BalasHapusKeren banget tulisannya kak Nai.. semangat terus belajarnya ! Dan semangat terus nulisnya.. bagus banget tulisannya.. saya musti banyak belajar sama Kak Nai ini.. !
BalasHapusNai, coba tanya Mama, beliau suka gak sekolah daring? keknya suka deh, gak perlu ngasih duit jajan, wkwk!
BalasHapusKak Nai banyak sekali kegiatannya. Keren. Selama pandemi bisa ikut banyak kegiatan meski di rumah aja.
BalasHapusKak Nai semangat ya belajar daringnya, semoga temen²nya ketularan suka baca yaa
BalasHapusAlhamdulillah Kak Nai sudah bisa disiplin menjalani rutinitas online. Ada muroja’ah pagi sesuai anjuran guru sekolah.
BalasHapusWaah hebat, sudah konsisten menulis sedari dini. Lanjutkan kak! Saya yg sudah ibu2 jadi malu dengan kakak nai yg rajin menulisnya, apalagi sambil diiringi dengan tugas daring
BalasHapusTerima kasih kakak atas inspirasinya, semangat terus ya 😊👍
dulu sebelum ada teknologi, belajar di rumah itu sesuatu yang mengasyikan. Karena kudu minjam buku/majalah di sekolah dan harus selesai membacanya dalam waktu 3 hari. Kalau tidak bisa kena denda.
BalasHapussekarang, kebayang dah capeknya anak-anak ngikutin belajar dari rumah tapi secara online. Natap layar HP / laptop melulu
Salam kenal ya Kak Nai dari Bubuzee, senang banget ya di rumah ada teman berkarya apalagi mamah sendiri 😍👍 semangat terus ya kak sekolahnya meskipun daring
BalasHapusTerus semangat dalam berkarya ya Nailah. Keren banget kecil-kecil udah nulis buku, saya baru nulis buku ketika sudah tamat S1
BalasHapusAthifah not freedoom learning at home. Sometime she feel bored and lazy doing her study
BalasHapusTetap jaga semangat mengikuti webinar ya kak naila. Inilah saatnya banyak belajar di luar pembelajaran sekolah. Semoga covid 19 cepat berlalu.
BalasHapusSaya suka dua-duanya tatap muka dan juga virtual
BalasHapus