Ramadan di Masa Pandemi

Halo, 

Seperti kita ketahui, sudah lebih dari satu tahun Indonesia dan dunia mengalami masa pandemi Covid19 yang mengakibatkan kita terpaksa bersekolah dan beraktivitas di rumah, untuk mengurangi penularan secara massal.

Ramadan di Masa Pandemi

Data terakhir yang  saya baca di internet, pasien meninggal sudah mencapai 44.000 jiwa di Indonesia dan kasus aktif Covid19 mencapai 1.651.000 kasus sejak Maret 2020. Masihkah ada yang tidak percaya Covid19? Ya, masih ada yang tak percaya, menganggap Covid itu hoaks dan tak mau memakai masker di luar rumah. Rasanya sedih sekali.  

Alhamdulillah, vaksin sudah mulai didistribusikan oleh pemerintah Indonesia dan kita bergiliran mendapat vaksin anti Covid19. Tapi, hal itu bukan berarti kita sudah bisa bebas untuk beraktivitas di luar rumah tanpa menerapkan protokol kesehatan. Keluar rumah dengan bebas tanpa mengenakan masker dan tanpa menjaga jarak. Ingat teman-teman, Situasi masih genting dan Covid19 masih ada di Indonesia.

Ya, Sudah kedua kalinya kita menjalani bulan Ramadan dalam masa pandemi. Memang sedih rasanya tapi kita harus tetap bersemangat menjalankan ibadah puasa serta ibadah lainnya di bulan Ramadan tahun ini.

Biasanya, setiap Ramadan kita bisa ngabuburit atau berkumpul dengan teman-teman menunggu waktu berbuka puasa tiba. Setelah itu, kita bisa berbuka puasa bersama teman-teman.

Saat masih di sekolah dasar, setiap tahun sekolah mengadakan buka bersama di sekolah dan para murid menghadiri acara buka bersama ini lalu dilanjutkan salat Magrib berjamaah. Menyenangkan sekali rasanya bisa berkumpul dan makan bersama teman-teman dan para guru.

Biasanya saat Ramadan, kita bisa pergi beramai-ramai ke masjid dan melaksanakan salat tarawih berjamaah. Di akhir Ramadan, ada tradisi mudik ke kampung halaman untuk bertemu keluarga besar.

Biasanya, saya mudik ke rumah kakek dan nenek di Bogor naik kereta api. Tapi, karena ada larangan mudik oleh pemerintah maka tradisi mudik tidak bisa dilaksanakan tahun ini dan kita harus puas berlebaran di rumah masing-masing. Padahal, saya sangat rindu ingin ketemu oma dan abah.

Ramadan tahun ini memang berbeda. Ramadan di tengah pandemi yang berkecamuk. Walaupun rasanya sedih dan banyak hal yang tak bisa kita dilakukan, kita harus tetap bersemangat menjalankan ibadah di bulan penuh ampunan ini, teman-teman. Inilah kesempatan emas untuk mengumpulkan pahala dan mengungkapkan rasa syukur kita pada Allah, pemberi segala nikmat.

Ramadan di Masa Pandemi

Ramadan tahun ini, saya tidak berbuka puasa dengan teman-teman seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi, saya bisa berbuka puasa di rumah bersama keluarga. Kami menyiapkan makanan sederhana untuk berbuka puasa bersama di rumah. Misalnya sup jagung, puding cokelat dan kolak pisang. Rasanya bahagia berkumpul bersama keluarga.

Alhamdulillah, tahun ini kami bisa menjalankan ibadah salat Tarawih di musala perumahan tempat saya tinggal. Bapak-bapak bergantian menjadi imam salat. Musala di perumahan kami tidak besar dan jamaahnya tidak banyak, hanya penghuni perumahan saja. Pelaksanaan salat tarawih ini tetap menjalankan protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan memakai masker. Insya Allah, tetap aman menjalankan salat tarawih berjamaah.

Setiap hari, saya tadarus di rumah dan juga mengaji ke sekolah. Adik saya dan teman-temannya mengaji setiap pagi di musala perumahan kami. Setelah itu dilanjutkan dengan proses belajar melalui daring. Walaupun masih masa pandemi dan kita belum bisa beraktivitas di luar rumah dengan normal, saya bersyukur Ramadan tahun ini bisa dijalani dengan lancar. Saya bisa berkumpul dengan keluarga dalam keadaan sehat dan tak kurang apapun. Satu hal yang patut disyukuri.

Walaupun tak bisa bertemu dengan kakek dan nenek, juga teman-teman di sekolah, kita bisa tetap berhubungan dengan semuanya melalui aplikasi seperti Watsapp atau video call dan Zoom.

Pesan saya untuk teman-teman, walaupun tahun ini kita belum bisa bertemu muka dan harus menjalankan Ramadan di masa pandemi, teman-teman tidak boleh bersedih hati. Jalani Ramadan dengan sabar dan bahagia. Jalankan ibadah seperti salat lima waktu, puasa, salat tarawih, tadarus dan sedekah dengan hati lapang. Jalani kegiatan belajar dengan baik.

Manfaatkan waktu  teman-teman dengan baik. Jangan karena berpuasa, kita asik rebahan sepanjang hari menunggu waktu berbuka puasa tiba. Sayang sekali puasanya. Sebaiknya manfaatkan waktu menunggu buka puasa dengan kegiatan bermanfaat seperti mengaji, dan membaca buku yang menambah pengetahuan. Teman-teman juga bisa mencoba belajar hal baru seperti menulis artikel di blog, belajar memasak atau belajar bahasa Inggris. Pilihlah kegiatan yang teman-teman sukai dan menambah pengetahuan teman-teman.

Semoga ibadah kita di Ramadan tahun diberkahi Allah, semoga pandemi Covid 19 segera berakhir dan kita bisa beraktivitas dengan normal kembali. Rasanya ingin sekali bisa bersekolah kembali dan bertemu teman-teman. Rindu! 

Sumber Foto: Pixabay.com

Posting Komentar

0 Komentar