Bazar di Sekolahku, Capek Tapi Seru!

 

Hai Kawan, bagaimana kabarmu? Beberapa waktu yang lalu, setelah ulangan akhir semester berakhir sekolahku mengadakan berbagai kegiatan untuk diikuti. Kegiatan itu adalah lomba badminton, lomba menghias kelas, juga lomba membuat majalah dinding. Tak hanya itu, tersedia pula stand bazar yang dikelola oleh anggota OSIS. Dan kali ini, aku akan menceritakan kegiatan bazar sekolah.

Bazar di Sekolahku, Capek Tapi Seru!

Setelah diberitahu akan diadakannya stan bazar, seluruh anggota OSIS melakukan rapat daring melalu Google Meet. Kami membicarakan apa saja makanan dan minuman yang akan dijual di bazar. Kami juga membahas dana yang akan dipakai untuk modal. Ternyata, dari kesiswaan sekolah kami telah diberikan dana sebesar 200 ribu rupiah. Ada beberapa anggota yang menyumbang bahan-bahan, untuk urusan dana pun menjadi lebih mudah.

Setelah dua kali rapat, akhirnya kami memutuskan menu yang dijual. Karena kami akan berjualan selama dua hari, menu dan anggota yang berjualan pun dibagi menjadi dua. Karena di saat bazar, juga terdapat perlombaan yang harus diikuti. Jadi, kami memilih untuk bergantian agar semua anggota bisa mengikuti perlombaan di hari yang telah ditentukan.

Pada hari Rabu (8/12/2021) yang berjualan adalah anggota OSIS dari kelas 8. Menu yang dijual adalah rice ball, onion ring, cereal pancakes, dan tteobokki. Untuk minumannya ada lychee jelly, kopi susu, dan juga boba milk tea. Hari selanjutnya, hari Kamis (9/12/2021) dijual oleh anggota OSIS kelas 7. Mereka menjual puding, macaroni schotel, lumpia pisang cokelat, dan bolen pisang. Juga tersedia pop ice, jus, dan es teh.

Bazar di Sekolahku, Capek Tapi Seru!

Karena aku berada di kelas 8, tentu saja aku pergi berjualan di hari Rabu. Walau datang di jam 6, sudah banyak murid yang telah datang. Padahal di jadwal tertulis bahwa waktu masuk sekolah itu jam 8. Mereka sangat antusias, ya!

Karena masih pandemi, jadwal masuk sekolah dibagi menjadi dua. Hari Rabu untuk kelas 7 dan kelas 9 At Tohir, sementara pada hari Kamis yang masuk adalah kelas 8 dan kelas 9 Al Burhan. Jadi, di hari Rabu saat itu tak ada anak kelas 8 lain selain kami.

Semua anggota OSIS yang berada di kelas 8 kemudian berkumpul di ruangan perpustakaan dengan membawa peralatan yang telah diperintahkan untuk dibawa. Ada yang membawa kompor kecil, bahan-bahan untuk makanan dan minuman, piring kertas, sendok kertas, es batu dan masih banyak lagi. Aku sendiri membawa panci, sendok sup, dan juga sutil.

Bazar di Sekolahku, Capek Tapi Seru!

Setelahnya, kami mulai bekerja. Kami semua sibuk membantu satu sama lain. Ada yang membuat kopi dan susu, memasukkan boba ke gelas saji, membuat pancake, memecahkan es batu dan juga membuat saus tteopokki. Semuanya sibuk.

Sempat ada kejadian di mana kami lupa membawa minyak goreng, sehingga anak-anak cowok diminta untuk membelinya di warung terdekat. Untungnya, warung itu sudah buka dan menjual minyak goreng.

Bazar di Sekolahku, Capek Tapi Seru!

Selain menjual makanan dan minuman, akhirnya kami menjual stiker yang telah didesain sendiri. Stiker tersebut bertuliskan SMP Islam Plus Assalamah dan juga OSIS. Ada juga kotak sumbangan yang telah disediakan, uang yang terkumpul akan disumbangkan kepada korban erupsi Gunung Semeru.

Sebelumnya kami belum diberitahu di mana tempat kami akan berjualan. Ternyata tempatnya cukup jauh dari ruang perpustakaan. Tempatnya terletak di dekat musala, di mana anak-anak akan berlalu-lalang setelah lomba badminton usai. Itu terletak di lantai satu, sementara kami semua berada di lantai tiga. Alhasil, aku dan beberapa temanku bolak-balik untuk membawa semua yang diperlukan ke sana. Sementara yang lain masih sibuk membuat makanan, dan juga membereskan beberapa hal yang berantakan. Ada juga yang sudah menjaga stan, sambil menggoreng onion rings yang telah di potong dan dibumbui dari rumah salah satu anggota.

Setelah semuanya selesai, kami mulai berjualan. Alhamdulillah, banyak yang membeli. Dari para murid, petugas kebersihan sekolah, hingga guru-guru bergantian membeli dagangan kami. Es lychee jelly, kopi susu dan boba milk tea habis duluan. Mungkin karena para murid kelelahan usai pertandingan badminton, dan tentu saja minuman es seperti ini menyegarkan tubuh.

Tak sampai satu jam, dagangan telah habis. Hanya tersisa beberapa cereal pancake, dan juga beberapa jelly yang belum terpakai. Akhirnya, kami membuat menu baru yaitu jelly dengan susu yang dengan cepat juga ludes.

Dengan beberapa sereal pancake yang tersisa, kami menyelesaikan stan hari itu. Sereal pancake yang tersisa pun kami makan bersama-sama. Semuanya kelelahan, tapi gembira. Kami pun menghitung uang hasil penjualan hari itu, ternyata balik modal bahkan labanya lumayan! Alhamdulillah. Uang itu akan kami simpan untuk kas OSIS yang bakal digunakan di kegiatan selanjutnya.

Setelah membersihkan semua barang-barang, menyapu dan mengepel, kami semua pulang. Rasanya, kakiku pegal sekali. Tapi, aku senang. Alhamdulillah, kegiatan kali ini berjalan lancar. Begitu pula dengan stan bazar yang dilakukan di hari selanjutnya. Begitulah kegiatan stan bazar OSIS di sekolahku, terima kasih telah membaca ceritaku ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Posting Komentar

7 Komentar

  1. Lokasi jualannya strategis ya Nai, dekat sama siswa/i yg habis tanding 🏸 kalau lelah pasti deh diborong minumannya 😄 btw salut dgn kepedulian sosialnya, membuka donasi u korban erupsi Semeru. Sukses selalu yaa

    BalasHapus
  2. Tulisan Naila dah keren ya....Maknya kalah deh kelak. Sory, aku jadi nggak fokus pada cerita, tapi pilihan kata Nai yang dah penulis beneran.

    BalasHapus
  3. Wah,alhamdulilah bisa untung, dan punya pengalaman berdagang ya..

    BalasHapus
  4. Duh aku jadi inget jaman OSIS dan HIMA semasa kuliah, kalau ada acara tuh emang sibuk tapi seru ya nai~ pengalaman bagus ini, semangat terus Nai~

    BalasHapus
  5. Nai dan teman-teman hebat sekali. Masih SMP sudah berhasil menjual makanan dan minuman yang sedang trend juga peduli sesama. Kalau dekat, mau dong tteopokki.

    BalasHapus
  6. Kak Nai dan teman teman sudah pinter memanage uang dan berdagang dari kecil, capek tapi seneng ya .. sukses selalu Kak Nai

    BalasHapus
  7. aku juga seneng banget dulu kalau ada bazar di sekolah gini, biasanya ragam makanannya banyak dan bikin laper yaa. Hikmahnya jadi terbiasa belajar dagang dan mengelola uang.

    BalasHapus