Piknik Naik Gerobak Sapi di Kalasan

Halo, Ketemu lagi sama aku Nailah!
Kali ini aku bercerita tentang wisata ke Kalasan naik  gerobak sapi! 


Waktu adikku Alde piknik sekolah, aku ikut karena perginya jauh. Wah, kayaknya seru nihh.... 
Waktu sudah sampai aku duduk dan mendengarkan Ibu Hana yang sedang  berbicara.  Habis itu aku mencicipi  teh gula batu wah yumii... 

Habis itu,  aku naik gerobak sapi. Aku dan adikku kelompok 5 dan aku kebetulan aku dulu sekolah  di TK adikku juga jadi aku kelompok alumni.

Jadi aku  naik gerobak sapi bersama Mbak Viola,  Mbak Kanna,  Mas Rafi, Mas Dariel karena Mas  dan Mbak yang disitu sudah mau kelas 3 dan aku mau kelas 2 jadi aku naiknya pisah gerobak.

Eh lebih seru di gerobaku karena walau pun sapi gerobakku kecil tapi jagoan karena berhasil menyalip 5 gerobak lainnya yah karena aku tadinya paling belakang gerobaknya. 

Wah, akhirnya sampai juga di rumah makan soto bathok.
Kami makan di piring temrupung eh tempurung kelapa.
Habis makan, kita langsung melanjutkan perjalanan ke Candi Sambisari.
Saat sudah sampai di sana, aku melihat keindahan candi itu.

Aku langnsung naik ke candi dan langsug berfoto-foto di sana.
Saat Gunung Merapi meletus, Candi Sambisari tetimbun tanah.

Tidak lama balok-balok itu digali. Banyak ya yang ketemu.
Setelah itu, balok-balok itu disusun menjadi candi kembali tapi tidak semuanya. 

Ada yang hilang tertimbun tanah dan ada juga yang dicuri jadi ada satu candi  yang tidak lengkap yaa soal nya banyak yang hilang.

Setelah itu, aku naik gerobak sapi dan pergi ke sawah.
Aku menaiki punggung sapi di sana. Sapinya lain dengan yang di Ungaran. Sapi yang di Kalasan sapi pekerja sedangkan sapi di Ungaran sapi biasa.

Sapi pekerja punya punuk seperti unta.
Saat naik di punggung sapi, aku harus pegangan punuknya dan adikku naik di bajaknya.
Lalu aku serasa seperti Bu tani yang sedang membajak sawah dengan memakai sapi  hihi.

Dan selanjutnya aku menanam bibit jagung manis ke dalam tanah yang dilubangi bu guru.
Sehabisnya aku cuci tangan dan naik gerobak sapi untuk pergi ke Omah Teh, tempat yang tadi pertama.

Hei, kenapa semua anak-anak lari ke sawah lagi?
Ternyata, mereka dibolehkan memandikan sapi dengan air got eh air sungai kecil.
Aku sudah tidak mau ikut lagi memandikan sapi dengan air got karena aku memang tidak suka dengan air got ih jijik karena suka ada yang pipis digot itu, Oh My God!

Aku langsung ke Omah Teh aku ganti baju dan langsung meminum jus jambu yang sudah disajikan habis itu aku diajak bikin telur asin.

Oh, ternyata telur asin itu adalah telur bebek mentah ya!
Cara membuat  telur asin:

1. Parut batu bata lalu taruh di baskom, ambil air biasa dan garam, lalu siram ke parutan batu bata lalu aduk dengan tangan.

2. Habis itu, ambil adonan tadi secukupnya lalu pejet tengah dengan jempol lalu ambil telur bebek mentah taruh di tengah. Hati-hati nanti pecah kalau pecah nanti berair dong..

3. Lalu ambil tanah taruh diatas telur mentahnya. Lalu di bulatkan seperti bola pimpong. Habis itu kita simpan selama dua minggu biar asinnya terasa.

Wahh agak lama ya!
Terus, aku cuci tangan.
Jadilah telur asin sedaap...

Habis itu, aku makan yang disajikan lho kok habis makan anak TK besar dan TK A kenapa di suruh kumpul?

Oh, ternyata ada acara perpisahan kelas TK besar yang nanti lagi mau naik kelas 1 SD.
Wah sudah besarnya..

Acara nya kayak di film hehe waa perpisahannya seru banget!
Habis perpisahan ada acara joget-joget bersama ibu guru seperti Ibu Hana, Bu Titik, Bu Desi dan Ibu Nurul
dengan lagu Laskar Pelangi dan lagu-lagu Kucica.
 
Bye bye, sampai jumpa lagi!
Tamat 

Posting Komentar

2 Komentar